Minggu, 14 Oktober 2012

RUANG LINGKUP TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

TEKNOLOGI PENDIDIKAN







Disusun oleh :

Zulfa Maghfirotul Habsari : 210611040

Kelas PG.B SEMESTER 3


Dosen Pengampu :
Kurnia Hidayati, S.Pd.
NIP : 198106202006042001



JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU
MADRASAH  IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
( STAIN ) PONOROGO
2012


BAB I
PENDAHULUAN

Pembahasan ruang lingkup teknologi pendidikan mencakup konsep-konsep para ahli yang dianggap menonjol dan mempunyai pengaruh terhadap perkembangan teknologi pendidikan secara umum. Diluar organisasi profesi AECT, davies juga merumuskan teknologi pendidikan sesuai dengan gejala pendidikan yang diamati. Pembahasan davies dirangkum dari kumpulan tulisan klasik sedangkan pembahasan ruang lingkup yang dirumuskan AECT melekat satu sama lain.
Dalam makalah ini akan menjelaskan tentang ruang lingkup teknologi pendidikan menurut Davies,1978 dan menurut Association For Education Communication and technology (AECT).




BAB II
PEMBAHASAN


A.    Ruang Lingkup Teknologi Pendidikan Menurut Davies, 1978
Dalam teknologi pendidikan, yang termasuk sumber belajar ialah data, orang atau benda, materi, prosedur, teknik dan lingkungan yang dipergunakan, baik secara tersendiri maupun digabungkan untuk mempermudah terjadinya kegiatan intruksional.
Davies merumuskan tiga pendekatan sehubungan dengan bidang garapan atau kawasan teknologi pendidikan. Rumusan davies tersebut meliputi pendekatan perangkat keras (hardware), pendekatan perangkat lunak (software) dan pepaduan kedua pendekatan tadi. Berikut adalah uraian pendekatan yang dirumuskan oleh Davies.
1.    Pendekatan Perangkat Keras
Pendekatan ini mengusahakan kegiatan guru yaitu mengajar dengan memanfaatkan penggunaan perangkat keras. Perangkat keras dimanfaatkan untuk menyampaikan dan menyebarkan materi belajar, memproduksi materi dsb. Selain itu, adanyapemanfaatan perangkat keras, dalam hal ini penggunaan berbagai bentuk media masa seperti TV atau kaset radio, ditargetkan untuk menampung siswa dalam jumlah yang lebih besar dari biasa, dengan tidak mengurangi efisiensi proses belajar.
2.    Pendekatan Perangkat Lunak
Pada tahap ini, teknologi pendidikan “meminjam” teori dari ilmu perilaku yang diterapkan untuk mengatasi kesulitan belajar. Teori ini membahas cara-cara memperbaiki, memperbaharui, atau merancang situasi yang betul-betul dibutuhkan oleh siswa. Penggunaan perangkat keras, mesin-mesin, atau yang bersifat mekanistik sangat terbatas, berfungsi hanya sebagai bagian dari penyajian oleh guru.
3.    Pendekatan Perpaduan Perangkat Keras Dan Perangkat Lunak
Pendekatan perpaduan menerapkan konsep sistem analisis dalam pendidikan dan kegiatan instruksional. Penerapan sistem analisis dianggap mampu mengurangi bias terhadap individu siswa sehingga siswa dapat berperan dalam kelompoknya dengan dinamis.
Kerangka pendekatan berada pada lingkup sistem (system boundary) dengan mencermati seluruh faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar (PBM).

B.    Ruang Lingkup Teknologi Pendidikan Menurut Association For Education Communication And Technology (AECT).
Association for Education Communication and Technology mendefinisikan teknologi pendidikan sebagai suatu proses rumit, terpadu yang melibatkan manusia, prosedur, gagasan, rancangan, dan pengorganisasian dalam menganalisis, merancang, melaksanakan, mengevaluasi, serta mengelola pemecahan masalah tindak belajarnya manusia dari segala aspek.
Skema kawasan yang dirumuskan AECT (1977 dan 1994) melekat satu sama lain. Perbedaannya terletak pada cara pandang terhadap konsep kawasan terpisah dari konsep bidang garapan.

1.    Kawasan AECT 1977
Satu ciri khas dari bidang garapan yang dirumuskan oleh tim khusus AECT adalah penekanan model kawasan pada usaha mengabsahkan pekerjaan yang menonjolkan “lahan” yang dapat digarap oleh para praktisi teknologi pendidikan. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, teknologi pendidikan dirumuskan sebagai cakupan yang lebih luas dibandingkan dengan teknologi instruksional. Rumusan ini mengacu pada konsep bahwa proses instruksional menjadi bagian proses pendidikan. Berikut adalah skema tentang kawasan teknologi intruksional AECT.

                                 











2.    Kawasan AECT 1994
Rumusan kawasan tahun 1994 ini tidak membedakan konsep teknologi pendidikan dan teknplogi intruksional, begitu pula dengan definisinya. Beberapa alasan untuk rumusan ini yaitu :
a.    Teknologi intruksional dianggap lebih operasional di bandingkan dengan teknologi pendidikan.
b.    Pembahasan masalah dalam teknologi intruksional dianggap sama dengan pembahasan masalah teknologi pendidikan.
c.    Dukungan teori terhadap kegiatan intruksional sangat lebih memadahi. 

Dalam perkembangan terakhir, teknologi pendidikan yang didefinisikan sebagai teori dan praktik dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian dan penelitian proses, sumber, dan sistem untuk belajar.definisi tersebut mengandung pengertian adanya empat komponen dalam teknologi pembelajaran, yaitu :
a)    Teori dan praktik
b)    Desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian dan penelitian
c)    Proses, sumber dan sistem
d)    Untuk belajar



BAB III
PENUTUP

    Kesimpulan

Davies merumuskan tiga pendekatan sehubungan dengan bidang garapan atau kawasan teknologi pendidikan. Rumusan davies tersebut meliputi pendekatan perangkat keras (hardware), pendekatan perangkat lunak (software) dan Pendekatan Perpaduan Perangkat Keras Dan Perangkat Lunak.
Sedangkan Skema kawasan yang dirumuskan AECT ada dua yaitu 1977 dan 1994 yang melekat satu sama lain. Perbedaannya terletak pada cara pandang terhadap konsep kawasan terpisah dari konsep bidang garapan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar